10 Rekomendasi Buku Bacaan Yang Harus Dibaca
10 Rekomendasi Buku Bacaan Yang Harus Dibaca – Membaca buku bisa menjadi alternatif yang tepat dalam mengisi waktu senggang. Tidak hanya sebagai media rekreasi, namun juga menambah pengetahuan. Bacaan adalah proses mental melibatkan interpretasi dan penerimaan isi tulisan atau teks. Hal ini melibatkan pergunakan mata untuk melihat kata-kata dan otak untuk memproses maksud dari kata-kata tersebut. Bacaan boleh dilakukan dalam pelbagai konteks, seperti hiburan, pendidikan, atau penelitian, dan merupakan kebolehan utama dalam pembangunan peribadi dan akademik.
10 Rekomendasi Buku Bacaan Yang Harus Dibaca
Calon mahasiswa baru mungkin sering dibuntu oleh rintangan baru dalam beradaptasi ke lingkungan perkuliahan. Untuk dapat membantu mereka mencapai kesuksesan pribadi dan akademik, beberapa rekomendasi buku berikut dapat menjadi panduan berharga baginya:
1. Tetralogi Buru – Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta Toer adalah sastrawan besar Indonesia yang telah menulis lebih dari 50 karyanya.
Tetralogi Buru di antara sangat banyaknya karya Pramoedya Ananta Toer adalah karyanya yang terkenal.
Tetralogi Pulau Buru actually consists of four parts namely Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah and the last series, Rumah Kaca.
2. Max Havelaar – Multatuli
Pramoedya’s previous works in Tetralogi Buru were also much inspired by this famous novel of history.
Novelini narrates the story of Havelaar, an assistant Lebak Banten residen who was stripped of his position because he was proven to be against the forced planting system.
Banyak kalangan menganggap Max Havelaar hanyalah sebagai karya satir dan penulisnya, Multatuli dianggap tidak sedang memperjuangkan kebebasan sebuah bangsa.
Buku tersebut dianggap sebagai sebuah upaya untuk mengembalikan kehormatannya sendiri.
Baca Juga ;Rekomendasi Buku untuk Memotivasi Kamu Mencapai Tujuan
3. Orang-Orang Proyek – Ahmad Tohari
Novel sejarah Indonesia ini menceritakan tentang idealisme dari seorang insinyur bernama Kabul, toko pekerja proyek jembatan pada masa Orde Baru.
Akan tetapi, ia menyadari bahwa proyek jembatan tersebut telah menjadi ‘bancakan’ akibat budaya korupsi.
Hal ini juga menimbulkan keraguan Kabul terhadap standar mutu jembatan yang tengah dikerjakannya tersebut
4. Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari
Dalam novel sejarah terbaik ini, Ahmad Tohari memangkat kisah mengenai penari ronggeng di sebuah desa kecil bernama Dukuh Paruk.
Di awal desanya sangatlah miskin karena kemarauan berkepanjangan.
Namun dengan bantuan dari Ronggeng, seri kegiatan perekonomian desa tersebut bisa lagi berlari.
Namun, bukan sekedar untuk mendapatkan rahmat, kegiatan seni tersebut justru menjadi awal nasib lain yang tak pernah dipikirkan sebelumnya.
5. Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Meskipun novel ini fiktif, Laut Bercerita menunjukkan kepada pembaca bahwa negeri ini pernah menjalani masa pemerintahan yang gelap, yaitu pada tahun 1998.
Novel terbagi dua bagian. Menceritakan sosok Laut Biru, bagian pertama menampilkan semua kesedihan dan ketakutan sebagai aktivis.
Bagian kedua menjelaskan tentang karakter keluarga yang kehilangan saudara.
Baca Juga ; Ide Bisnis Teknologi yang Bisa Dicoba
6. Entrok – Okky Madasari
Entrok jelas menampilkan bagaimana negara berbuat terhadap rakyat kecil pada saat Orde Baru.
Marni, merupakan remaja yang sangat ingin entrok atau bra. Pada era itu, entrok bisa dikatakan sebagai pakaiannya orang berada. Berkeras kerja dan menabungnya karena senangnya.
Dikisahkan pula, Marni dan anaknya menjadi korban orang-orang yang kuat, dan melawan grup bersenjata.
7. Gadis Kretek – Ratih Kumala
Latar belakang waktu yang dibawa pada masa penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, pembacanya akan diperkenalkan dengan perkembangan industri kretek di Indonesia.
Lebas, Karim, dan Tegar, keturunan Kretek Djagad Raja, berada dalam kegelisahan karena ayah mereka sekarat.
Pada saat menunggu ajal ayahnya, ia menyebutkan nama wanita lain bukan istrinya, namun Jeng Yah.
Mereka memutuskan untuk menelusuri ke ke seluruh penjuru Jawa mencari Jeng Yah dan perjalanan tersebut bagaikan napak tilas bisnis serta menguak rahasia keluarga.
8. Amba – Laksmi Pamuntjak
Peristiwa G30S PKI sepertinya menjadi sejarah kelam Indonesia yang sulit dilupakan.
Kejadian tersebut pun kerap diabadikan melalui karya sastra, seperti novel.
Nah, novel Amba karya Laksmi Pamuntjak ini pun turut mengisahkan peristiwa nahas tersebut.
Meskipun novel Amba adalah novel romansa, ada banyak sekali informasi sejarah yang kamu bisa temukan seperti sketsa kehidupan tahanan politik diasingkan di Pulau Buru.
9. Segala yang Diisap Langit – Pinto Anugrah
Novel ini menceritakan perubahan zaman dari kemegahan para bangsawan Minangkabau yang hidup dari tambang emas, menuju penguasaan gerakan Kaum Padri di Sumatera Barat.
Pinto Anugrah memadukan data sejarah, data ingatan memori kolektif, data tentang mitos yang lahir dari peristiwa Padri, dengan kajian etnografis yang mendalam.
10. Pulang – Leila S. Chudori
Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup tahanan politik G30S tahun 1965, yaitu Dimas Suryo yang kini tinggal di Prancis.
Ia berhasil selamat dari peristiwa pembersihan orang-orang ‘golongan kiri’.
Walaupun terasa berat karena ekstensi unsur politiknya yang kental, novel ini begitu mudah dibaca karena narasi Leila yang baik.